DINDING
SEL TUMBUHAN
A.
Sejarah Dinding Sel
Struktur tumbuhan tersusun atas banyak sel dan
jaringan. Diantaranya komponen penyusun utama pada sel tumbuhan yaitu dinding
sel, sitoplasma, dan inti sel. Di dalam sitoplasma terdapat retikulum
endoplasma, badan golgi, mitokondria, plastida, badan mikro, ribosom, sfreosom,
mikrotubula, dan vakuola. Dalam hal ini penulisan difokuskan pada komponen
terluar dari struktur tumbuhan yaitu, dinding sel.
Pada abad ke 17 pertama kali ditemukannya dinding sel,
sehingga sejak itu ada banyak penelitian dengan berbagai metode untuk mendukung
kemajuan dalam bidang ini. Adanya dinding sel pada tumbuhan adalah ciri utama
sebagai pembeda dari sel hewan (Mulyani, 2006).
B.
Pengertian Dinding Sel dan Fungsinya
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan yang
sifatnya lebih kaku karena banyak mengandung selulosa sehingga dinding sel
dapat memberi bentuk pada tumbuhan dan sebagai penyokong tumbuhan.
Dinding sel merupakan satu bentuk perluasan dari
matriks ekstraseluler yang melindungi sel tanaman diluar membran sel. Umumnya
dinding sel pada tumbuhan bersifat lebih tebal, kuat dan lebih kaku
dibandingkan dinding sel hewan (Subowo, 1995).
Dinding sel terletak pada bagian terluar dari sel
tumbuhan yang tersusun atas selulosa, hemielulosa, pektin dan protein
struktural lainnya. Dinding sel berfungsi dalam menautkan antara sel satu
dengan sel yang lainnya yang berdekatan sehingga dapat membentuk suatu tumbuhan
yang utuh dan kompleks. Selain itu,
dinding sel juga berfungsi memberikan perlindungan bagi organel-organel sel didalamnya
dan sebagai pemberi bentuk pada tumbuhan yang dianalogikan sebagai rangka serta
berguna dalam transport cairan didalam sel (Santoso, 2016 ).
Dinding sel memiliki fungsi sebagai penyokong organ
bagi tumbuhan yang berperan penting dalam proses metabolisme diantaranya
penyerapan, transpirasi, translokasi dan sekresi tumbuhan (Mulyani, 2006).
C.
Struktur Dinding Sel
Komposisi utama penyusun dinding sel terdiri dari selulosa,
hemiselulosa, pektin dan protein struktural. Bahan utama penyusun dinding sel adalah
selulosa yang merupakan polisakarida. Molekul ini adalah rantai glukosa yang
memiliki panjang 4 mm yang membentuk berkas disebut mikrofibril
selulosa.selulosa akan bergabung dengan
polisakarida yang lain yaitu hemiselulosa. Hemiselulosa adalah kelompok molekul
polisakarida heterogen yang berikatan kuat di setiap mikrofibril sehingga
membentuk jalinan kompleks yang bersilang antar lamela. Jalinan mikrofibril
selulosa dan hemiselulosa diperkut oleh pektin. Pektin ialah polisakarida
heterogen yang banyak mengandung residu asam galakturonat yang bermuatan
negatif. Oleh sebab itu, pektin dapat
mengikat air dan dikelilingi kation. Adapun senyawa lain yang terdiri dari
bahan organic seperti kutin yang terdapat pada epidermis, suberin terdapat pada
jaringan pelindung sekunder yang dikenal dengan sebutan gabus dan lilin yang
merupakan lapisan gabungan antara kutin dan suberin yang menutup dinding luar
epidermis.
Komposisi
utama penyusun dinding sel
( Sumber : Fakhri, 2014) |
Komposisi
Membran Plasma
(Sumber
: Apbiomaedahs.webly.com)
|
Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan
tumbuhan terdapat tiga lapisan dinding sel yaitu:
- Lamela tengah atau lapisan antar sel, lapisan ini terletak diantara dua dinding primer yang mengandung pektin dan enzim pektinase sebagai pelarut pektin yang menyebabkan penguraian jaringan menjadi sel individual. Pada lapisan ini pula terdapat lignin yang kompleks. Lapisan ini berfungsi sebagai pereka pada sel yang lain yang berdekatan.
- Dinding primer, lapisan ini merupakan lapisan sel pertama yang berkembang sebagai sel baru. Berfungsi sebagai lapisan yang aktif membelah selama sel berkembang maka lapisan ini sel terus melakukan pertumbuhan.
- Dinding sekunder, lapisan ini terbentuk disebelah dalam dinding primer. Didalam lapisan sekunder terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam. berfungsi sebagai penyokong pada tumbuhan karena pada lapisan ini sel mengalami penabalan oleh zat lignin melalui proses lignifikasi sehingga menjadi keras dan kaku. (Mulyani, 2006).
Lapisan pada Dinding
Sel
(Sumber :E-Learning
Unsri)
|
D.
Noktah
Noktah adalah bagian dinding sel yang tipis yang
terbentuk setelah dinding sel sekunder. Noktah sebagai celah tempat senyawa
yang lewat dari sel satu ke sel yang lainnya. Setiap noktah memiliki pasangan
yang berhadapan pada dinding sel tetangganya. Selaput yang dibentuk oleh lamela
tengah dan dinding primer akan memisahkan dua ruang noktah yang disebut selaput
noktah. Sedangkan celah pada sisi dalam dinding sel tersebut disebut celah
noktah.
Ada dua tipe noktah yaitu noktah biasa dan noktah
berhalaman. Noktah biasa tidak dapat
mengalami pertumbuhan dinding sekunder. Noktah buta ialah noktah yang tidak memiliki pasangan dan
terdapat ruang antar sel didepannya. Dua noktah yang berpasangan dengan noktah
besar disebut noktah majemuk unilateral. Terdapat noktah biasa bercabang yang
merupakan ruang noktah yang berdiameter sama dengan dinding bagian dalam yang
membentuk saluran bercabang menuju permukaan dinding sel bagian luar, noktah
ini terbentuk dari beberapa peleburan noktah yang bertambah dari lapisan dinding
sekunder kearah sentripetal.
Pada noktah berhalaman, dinding sekunder akan
mengalami perkembangan melalui ruang noktah untuk membentuk lengkungan. Lengkungan
dinding sekunder akan membentuk bagian dari ruang noktah dan celah noktah.
Saluran noktah akan dibentuk oleh dinding sekunder yang tebal terletak di
antara lumen sel dan ruang noktah. Saluran noktah yang menghadap ujung lumen
disebut celah dalam dan celah yang berdekatan dengan ruang noktah disebut celah
luar. Penebalan selaput noktah yang berada dibagian tengah dari noktah
berpasangan akan membentuk seperti cakram yang disebut torus
Noktah
( Sumber : Mulyani, 2016 )
|
E.
Plasmalemma
Plasmalemma adalah lapisan atau selaput tipis yang
tersusun atas senyawa kimia lipoprotein atau gabungan dari senyawa lemak atau
lipid. Penyusun selaput plasma atau plasmalemma atau biasa dinamakan membran
sel yang terletak dibagian luar. Lipoprotein terdiri atas tiga lapisan yaitu
protein, lipid dan trilaminer layer. Lemak bersifat hidropobik merupakan
senyawa yang tidak larut dalam air dan protein bersifat hidrofilik yaitu
senyawa yang dapat larut dalam air. Oleh sebab itu, plasmalemma ini bersifat
selektif permeabel atau semi permeabel. Selektif
permeabel adalah hanya beberapa senyawa tertentu saja yang dapat masuk atau
melewatinya.
Membran sel berfungsi sebagai transportasi zat yang
keluar masuk dari sel satu ke sel yang lain. Selain itu, sel tumbuhan mempunyai
hubungan interseluler (hubungan antar sel) yang dikenal dengan plasmodesmata.
Plasmodesmata adalah saluram halus yang berdiameter 20-40nm berfungsi sebagai
jembatan penghubung yang menghubungkan sitoplasma antarsel yang bersebelahan.
Plasmodesmata terbentuk dari perpanjangan arah luar membran sel-sel yang bersebelahan
(Santoso, 2016).
Plasmalemma
(Sumber : Physiology plus)
|
F.
Pembentukan dan Perkembangan Dinding Sel
Ada beberapa pendapat mengenai teori pertumbuhan atau
penebalan dinding sel, antara lain :
1.
Pertumbuhan dilakukan dengan aposisi, ialah penambahan
lapisan baru ke arah sentripetal. Penebalan lapisan baru seolah melekat pada
dinding sel yang lama yang sudah terbentuk pada lapisan pertama. Pelekatan ini akan
membuat dinding sel tampak berlapis seperti lamella penebalan, sehingga
terbentuk suatu ruang sel atau lumen yang sempit.
2.
Pertumbuhan mozaik, yaitu pertumbuhan yang terjadi
karena adanya tekanan turgor yang membuat tekstur serabut dalam daerah dinding
sel menjadi longgar lalu diperbaiki dengan menimbun mikroserabut baru dalam
celah karena desakan. Pertumbuhan ini melibatkan hormon, protein dan enzim yang
terdapat dalam dinding sel.
3.
Pertumbuhan multinet, merupakan menebal dan
meningkatnya permukaan dinding primer melalui pemisahan mikroserabut melintang,
yang mulanya transversal berubah jadi memanjang.
Semua sel berkembang dari pembelahan sel induk. Pada
masa pembelahan sel tumbuhan memiliki proses yang kompleks, selama masa
pembelahan sel dinding sel belum terbentuk, membran sel dan substansi
interseluler belum dapat dibedakan. Namun setelah pembelahan sel selesai,
dinding sel mulai dapat dilihat pada bagian luar membran sel (Hidayat, 1995).
Adapun masa pertumbuhan dinding sel pada tumbuhan
diikuti atas dua proses, yaitu proses pembelahan sel dan proses pemanjangan
sel. Pada proses pembelahan sel terjadi pada jaringan meristematik (embrionik)
yaitu jaringan muda yang masih aktif membelah seperti pada ujung akar.
Selanjutnya pada proses pemanjangan sel jaringan muda tadi akan mengalami
diferensiasi dibantu oleh hormon auksin sehingga tumbuh menjadi jaringan dewasa
dan kehilangan sifat embrionalnya.
Proses pembentukan dinding sel dimulai dari tahap
pembelahan sel secara mitosis tepatnya pada tahap telofase. Pada tahap ini
fragmoplas akan meluas dan membuat barisan atau deretan. Fragmoplas adalah
gelendong plasma yang terlihat pada pembelahan mitosis yang menyatu menuju
kutub sel. Pada saat yang sama, dibidang ekuator terbentuk cawan sel yang dibentuk oleh
protoplas. Protoplas adalah sel tumbuhan yang tidak memiliki dinding sel atau
sudah tereduksi. Protoplas akan membentuk fragmoplas dibagian dalam, namun pada
bidang ekuator mikrotubula fragmoplas tidak tampak. Cawan sel yang semakin
meluas akan membuat mikrotubula fragmoplas bergerak mendekati dinding sel yang
membelah. Mikrotubula atau mikrotubulus berfungsi sebagai pembentuk sel saraf
muda yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan pemanjangan sel ke arah
tertentu. Dalam pembentukan dinding inti dan anak inti sel muda akan mencapai
tahap tertentu pada waktu cawan sel belum mencapai pembelahan dinding sel. Fragmoplas
akan lenyap saat cawan sel sudah sampai disemua bagian dinding sel yang
membelah, cawan sel akan berubah bentuk menjadi senyawa antar sel atau lamela
tengah dengan lebih kental. Terdapat lamela tipis yang dihasilkan oleh
protoplas sel anak yang berada dikedua sisi lamela tengah. Proses ini adalah
tahap awal dalam perkembangan dinding baru sel anak. Mikro-serabut yang
mengandung selulosa dan matriks yang terdiri dari senyawa pektin dan
hemiselulosa merupakan struktur dinding sel anak. Serabut selulosa dalam
berhubungan dengan plasmalemma yang berorientasi pada tepi mikrotubula
sitoplasma. Dinding primer sel induk akan memisahkan lamela tengah lama dan
baru sehingga terdapat suatu rongga yang terus membesar mencapai lamela tengah
sel induk sehingga terjadi hubungan antara lamela tengah baru dan lamela tengah
sel induk. Apabila senyawa antar sel tidak mengisi rongga tersebut akan
terbentuk rongga antar sel yang dinamakan plasmodesmata.
Dinding sekunder
tersusun atas mikro-serabut-selulosa yang merupakan matriks yang terdiri
dari polisakarida, hemiselulosa, lignin, suberin, kutin, lilin, tannin, garam
anorganik dan senyawa lainnya. Perkembangan dinding sekunder terjadi pada
permukaan dalam dinding primer. Struktur
dinding sekunder sama dengan struktur dinding primer yaitu terdiri atas
mikroserabut selulosa dan matriks non selulosa.
Dinding primer sel muda akan mengalami ketebalan dan
perentangan pada bagian permukaan selama sel tumbuh. Pada dinding primer tertentu
yang tidak mengalami penebalan maka dikatakan noktah primer. Sifat khas dari
noktah primer ini ialah ada untaian protoplasma yang tipis yang disebut
plasmodesmata yang berfungsi menghubungkan protoplas sel satu dengan protoplas
sel tetangga. Plasmodesmata terletak didalam noktah primer dan khusus pada sel
hidup dewasa dinding sekunder sejumlah besar plasmodesmata terdapat pada
selaput noktah.
Noktah
Berhalam
(Sumber
: Pusat Biologi.com)
|
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina,
Diah. 2007. Biologi 1 SMA dan MA untuk
Kelas XI. Jakarta ; Esis.
Fahn, A.
1989. Plant Anatomy of Seed Plants.
New Delhi: Bhattacharya for Wiley Eastern Limited.
Firmansyah,
Rikky. 2009. Mudah dan Aktif Belajar
Biologi. Jakarta ; Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Hidayat, Estiti.
1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji.
Bandung : ITB.
Mulyani, Sri.
2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta :
Kasinus.
Nugroho,
Hartanto. 2006. Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Santoso, Maria
Lusi. 2016. Biologi Molekuler Sel. Jakarta
: Salemba Teknika.
Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung : Angkasa.
Sutrian, Yayan.
2011. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan
Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : Rineka Cipta.
Starr, Cecie,
Ralph Taggart, C. Evers dan Lisa Starr. 2012. Biologi” Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup Edisi 12 Buku 1. Jakarta
: Salemba Teknika.
Apbiomaedash.
Weebly.com.
Ask. Learncbse.
In. Structure of the Cell Wall.
Fakhri, M. 2014.
Definisi Biokima dan Sel. Lecture.ub.ac.id.
Physiologiplus.com.
Saefudin. Biologi Sel. Jurnal Pendidikan Biologi.
FMIPA. Upi.edu.
Widayah, Sri.
2012. Selaput Plasma S( Plasmalemma ). g.excess.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar