TRANSLASI
Translasi
adalah sintesis polipeptida yang terjadi dibawah arahan mRNA. Selama tahap ini
terjadi perubahan bahasa. Sel harus menerjemahkan alias menstranslasikan
sekuens basa molekul mRNA menjadi sekuens asam amino polipeptida. Tempat
terjadinya translasi adalah ribosom, partikel-partikel kompleks yang
memfasilitasi penautan teratur asam amino menjadi rantai polipetida. Translasi
merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari mRNA menjadi
asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan basa nitrogen
yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang
berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU
(terdiri dari 3 basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin
(GGC), dan asam amino serin UCA.
Sebanyak
20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan hasil
terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan,
ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan
membentuk protein spesifik pula.
Tahapan Proses Translasi
1)
Inisiasi Translasi
Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang
telah membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta mengikat pada
bagian inisiator tRNA. Selanjutnya, molekul besar ribosom juga ikut
terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks inisiasi.
Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma menuju
ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA yang satu membawa antikodon, berupa
triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu jenis asam amino
dari sitoplasma. Kemudian, asam amino
tertentu tersebut diaktifkan oleh tRNA tertentu pula dengan menghubungkan
antikodon dan kodon (pengode asam amino) pada mRNA. Kodon pemula pada proses
translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam amino metionin.
Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan
berpasangan dengan kodon pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino
metionin pada sisi pembawa asam aminonya.
2)
Elongasi
Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga
dihasilkan asam amino satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan
oleh kerja tRNA sebelumnya, dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk
polipeptida pada ujung tRNA pembawa asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam
amino fenilalanin, maka anticodon berupa AAA kemudian berhubungan dengan kodon
mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan dengan metionin membentuk peptida.
Melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang sedang tumbuh tersebut semakin
panjang akibat penambahan asam amino.
3) Terminasi
Proses
translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon UAA,
UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan
dilepaskan dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional. Perbedaan Proses Transkripsi Dan Translasi
Pada Prokariotik Dan Eukariotik. Mekanisme dasar transkripsi dan translasi
mirip pada prokariotik dan eukariotik, namun ada perbedaan penting dalam aliran
informasi genetik pada sel-sel. Karena
sel prokariotik tidak memiliki nukleus, DNAnya tidak disegregasi dari ribosom
dan peralatan penyintesis protein lain. Ketiadaan segregasi ini memungkinkan
translasi mRNA dimulai saat transkripsi masih berlangsung. Sebaliknya, dalam
sel eukariotik, selaput nukleus memisahkan tempat dan waktu berlangsungnya
transkripsi dan translasi.
Transkripsi
terjadi di dalam nukleus, dan mRNA ditranspor ke sitoplasma, tempat translasi
terjadi. Namun sebelum bisa meninggalkan nukleus, transkrip RNA eukariotik dari
gen pengode protein dimodifikasi dalam berbagai cara untuk menghasilkan mRNA
akhir yang fungsional.
Transkripsi gen eukariotik pengode protein
menghasilkan pre-mRNA, dan pemrosesan lebih lanjut menghasilkan mRNA akhir.
Awal transkrip RNA dari gen apapun, termasuk yang mengodekan RNA yang tidak
ditranslasi menjadi protein, secara umum disebut transkrip primer ( primary
transcript ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar